Aliansi produsen minyak OPEC+ telah memutuskan untuk menunda rencana pengakhiran pemangkasan produksi minyak mentah hingga 2026. Keputusan ini diambil karena prospek permintaan minyak global yang masih suram. Menurut sumber delegasi dan dokumen internal yang dikutip dari CNBC International, koalisi OPEC+ kini membatasi produksi gabungannya menjadi 39,725 juta barel per hari hingga akhir tahun 2026.
Delapan anggota OPEC+ akan melanjutkan penurunan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga kuartal pertama, sebelum mulai meningkatkan produksi secara bertahap antara April dan September 2026. Beberapa anggota OPEC+ bahkan mengungkapkan niat untuk menunda penghentian pemangkasan produksi sebesar 1,7 juta barel per hari hingga akhir 2025.
Meskipun serangkaian pemangkasan produksi dan konflik di Timur Tengah mengancam pasokan minyak, harga minyak global tetap rendah sepanjang tahun 2024 karena tekanan dari permintaan yang lesu. Analis di Capital Economics mencatat bahwa keputusan OPEC+ untuk menunda pemangkasan produksi hingga April 2025 memberi mereka waktu, namun latar belakang permintaan minyak global yang lemah menunjukkan bahwa risiko terhadap harga minyak cenderung menurun.
Harga minyak merosot setelah OPEC+ sepakat menunda peningkatan produksi pada Kamis, 5 Desember 2024. Harga minyak mentah AS turun 24 sen menjadi USD 68,30 per barel, sementara harga minyak mentah Brent merosot 22 sen menjadi USD 72,09 per barel. Arab Saudi dan Rusia, yang memimpin delapan anggota OPEC+, akan mempertahankan pemangkasan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga Maret 2025.
Keputusan tersebut diambil untuk mendukung stabilitas pasar karena kelompok tersebut khawatir tentang potensi kelebihan pasokan dan kurangnya kepatuhan terhadap target produksi di antara negara-negara anggota. Badan Energi Internasional di Paris juga telah memperingatkan bahwa pasokan global dapat melebihi permintaan sebesar 1 juta barel per hari tahun depan, bahkan jika pemangkasan OPEC+ tetap berlaku.
Dengan demikian, keputusan OPEC+ untuk menunda pengakhiran pemangkasan produksi minyak mentah merupakan langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas pasar dan mengatasi tantangan dalam industri minyak global.