Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani, telah memberikan komentar mengenai hilirisasi di dalam negeri. Salah satu contoh keberhasilan hilirisasi adalah yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Rosan menyatakan harapannya agar hilirisasi di Indonesia dapat berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Namun, hal yang perlu diperhatikan dalam proses hilirisasi adalah bagaimana hasilnya dapat diserap dan dimanfaatkan di dalam negeri. Tentu saja, prioritas utama adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum memikirkan ekspor ke luar negeri.
Dalam acara Menuju Indonesia Hijau, Rosan menyampaikan bahwa apabila permintaan dalam negeri tidak mampu menyerap semua hasil hilirisasi, pihaknya akan terbuka untuk mengekspor ke negara lain. Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan operasional smelter dan menghadapi fluktuasi harga yang bisa mempengaruhi produksi. Harry Pancasakti dari Freeport Indonesia juga menambahkan bahwa komitmen untuk menyerap hasil hilirisasi smelter di Gresik masih belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan adanya tantangan dalam memaksimalkan nilai tambah dari produksi katoda tembaga.
Dengan beroperasinya smelter Freeport di Manyar dan smelter lain seperti Amman Mineral, Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu produsen katoda tembaga terbesar di dunia dengan produksi sekitar 1,5 juta ton per tahun pada 2025. Meskipun demikian, tantangan terbesar setelah hilirisasi adalah bagaimana memaksimalkan nilai tambah dari produk katoda tembaga tersebut. Dengan adanya sisa produksi yang harus diekspor ke negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia, Indonesia harus terus berupaya untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil hilirisasi agar dapat bersaing di pasar global.
Pemerintah dan industri harus bekerja sama untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil hilirisasi dengan memperhatikan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Dengan adanya komitmen untuk menyerap hasil hilirisasi secara maksimal, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri katoda tembaga di tingkat global. Tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, namun dengan kerjasama dan inovasi, Indonesia dapat meraih kesuksesan dalam mengoptimalkan hasil hilirisasi untuk kemajuan industri dalam negeri.