Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi diduga mengalami kerugian besar karena kekalahan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Menurut pengamat politik Rocky Gerun, Jokowi kehilangan ratusan miliar dalam upaya mendukung Ridwan Kamil. Dalam wawancara dengan jurnalis senior Hersubeno Arief melalui Youtube Forum News Network (FNN), Rocky menyatakan, “Jokowi kekurangan banyak di Jakarta. Kabar tentang persiapan Jokowi untuk membantu Ridwan Kamil dengan dana mencapai ratusan miliar sudah tersebar luas.”
Namun, Rocky juga menekankan bahwa penduduk Jakarta tidak mudah dipengaruhi oleh uang. “Jakarta telah menjadi kota yang tidak dapat dimanipulasi dengan cara yang sama seperti sebelumnya,” tambahnya.
Sebelumnya, Pramono Anung dan Rano Karno telah menyatakan kemenangan mereka di Pilkada Jakarta 2024. Mereka mengklaim memimpin dengan 50,07 persen suara berdasarkan rekapitulasi internal. Pramono mengumumkan, “Berdasarkan rekapitulasi formulir C1.Hasil-KWK 100 persen, saya dan Rano berhasil meraih total 2.183.577 suara atau setara dengan 50,07 persen.”
“Dengan demikian, kami dengan bangga menyatakan bahwa pasangan nomor 3, Mas Pram-Bang Doel, telah memenangkan kontes Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan suara sebesar 50,07 persen,” tambah Pramono di kediamannya di Jakarta Selatan.
Pramono juga menegaskan bahwa hasil ini sudah memenuhi syarat kemenangan dalam satu putaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29/2007 dan Undang-Undang Nomor 2/2024.
Dengan demikian, Jokowi harus menerima kekalahan tersebut dan belajar dari kesalahan yang terjadi. Jakarta telah memberikan pelajaran berharga bahwa uang tidak selalu menjadi faktor penentu dalam sebuah kontes politik. Semua pihak diharapkan dapat menerima hasil Pilkada dengan lapang dada dan bersatu untuk membangun Jakarta yang lebih baik ke depannya.