Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing yang masuk atau capital inflow dari keuangan domestik pada 1 Juli hingga 4 Juli 2024. Menurut Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, terdapat nonresiden di pasar keuangan domestik yang tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp8,34 triliun.
Dana asing tersebut masuk dari pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). “Pembelian bersih sebesar Rp2,08 triliun terjadi di pasar saham, pembelian bersih Rp8,15 triliun di SRBI, sementara penjualan bersih mencapai Rp1,89 triliun di pasar SBN,” jelas Erwin melalui keterangan resmi yang dikutip pada Minggu, 7 Juli.
Berdasarkan data setelmen hingga 4 Juli 2024, nonresiden tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp32,58 triliun di pasar SBN, penjualan bersih Rp9,06 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih Rp139,79 triliun di SRBI selama tahun 2024.
Erwin menyebut bahwa premi CDS Indonesia 5 tahun per 4 Juli 2024 mencapai 73,58 bps, menurun dari 77,05 bps pada 28 Juni 2024. Sementara itu, tingkat imbal hasil SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun pada Jumat, 5 Juli 2024 naik menjadi 7,06 persen dari sebelumnya 7,071 persen pada penutupan Kamis, 4 Juli.
Adapun nilai tukar rupiah pada Jumat pagi, 5 Juli 2024 dibuka pada level (bid) Rp16.315 per dolar AS, sedangkan pada penutupan Kamis, 4 Juli, sebesar Rp16.325 per dolar AS. Indeks dolar AS juga melemah ke level 105,13 pada akhir perdagangan.
Di sisi lain, pada penutupan Kamis, 4 Juli, Yield UST (US Treasury) 10 tahun mengalami penurunan ke level 4,359 persen. Erwin menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.