Polemik pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, Prof Budi Santoso karena diduga berbeda pendapat tentang dokter asing, membuka pembahasan yang lebih mendalam tentang kebutuhan mendesak Indonesia terhadap keberadaan mereka. Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengatakan bahwa kehadiran dokter asing seharusnya hanya sebagai langkah terakhir setelah upaya maksimal dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya dokter lokal.
Pendiri dan CEO lembaga kajian Central for Indonesia’s Strategic Development Initiatives, Diah Saminarsih, juga menyatakan bahwa pemerintah masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis dengan memperbaiki distribusi mereka, yang saat ini terlalu terpusat di kota-kota besar. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tujuan utama pemerintah dalam mendatangkan dokter asing adalah untuk menyelamatkan nyawa pasien yang membutuhkan perawatan khusus, seperti bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso, mengungkapkan bahwa alasan berhentinya dari jabatannya diduga karena sikapnya yang tidak setuju dengan program Kementerian Kesehatan yang mengizinkan kedatangan dokter asing. Meskipun telah ada Undang-Undang yang mengatur keberadaan dokter asing di Indonesia, belum ada aturan turunannya yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk hal-hal seperti kompetensi, tempat praktik, pengawasan, dan perlindungan data pasien.
IDI juga memberikan pandangan bahwa dokter asing harus menjadi pilihan terakhir dalam mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Distribusi dokter yang tidak merata dan mekanisme rekrutmen dokter asing yang belum ditetapkan dengan jelas masih menjadi kendala utama dalam kebijakan penerimaan dokter asing di Indonesia. Diperlukan pembahasan yang mendalam serta keterlibatan berbagai pihak terkait dalam menyusun peraturan pemerintah terkait dokter asing.
Menyadari bahwa kehadiran dokter asing dapat menguntungkan bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan, namun harus diiringi dengan perencanaan yang matang untuk menjaga keseimbangan antara sumber daya manusia lokal dan asing. Selain itu, perbaikan distribusi dokter dan sistem pendidikan kedokteran di Indonesia perlu menjadi prioritas utama dalam memastikan keberlangsungan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.