Pada Senin (27/5/2024), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui “kesalahan tragis” yang terjadi dalam serangan udara Israel ke kamp pengungsi Palestina di Kota Rafah. Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk 12 perempuan, delapan anak-anak, tiga lansia, dan tiga jenazah yang terbakar hingga tidak dapat dikenali.
Otoritas kesehatan Jalur Gaza juga melaporkan bahwa sekitar 200 orang lainnya terluka dalam tragedi itu. Dengan tambahan korban ini, jumlah korban tewas warga Palestina dalam konflik Israel Vs Hamas telah mencapai angka tragis, melebihi 36.000 jiwa.
Serangan udara ini, awalnya diklaim oleh militer Israel sebagai serangan presisi yang menargetkan anggota senior Hamas. Namun, ketika terungkap bahwa serangan tersebut juga menyasar warga sipil, militer Israel membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
Rincian dari serangan tersebut sangat mengerikan. Saksi mata melaporkan upaya menyelamatkan korban yang terpotong-potong dan terperangkap dalam kebakaran di kamp pengungsi Tel al-Sultan.
Respons internasional terhadap serangan ini sangat tajam. Dewan Keamanan PBB telah mengadakan pertemuan darurat tertutup untuk membahas situasi di Rafah, sementara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengecam keras serangan Israel dan menyerukan kepatuhan terhadap Mahkamah Internasional memerintahkan agar tindakan serangan di Rafah dihentikan.
AS menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk bertindak melawan Hamas, tetapi menekankan perlunya melindungi warga sipil. Sementara Dewan Eropa dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga mengutuk keras serangan tersebut.
Situasi di Rafah semakin memburuk dengan penutupan rumah sakit dan ancaman kekurangan bahan bakar untuk layanan kesehatan. Rumah Sakit Kuwait dan Rumah Sakit Al-Aqsa, dua dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi, menghadapi tantangan serius akibat tindakan militer Israel.
Dalam situasi yang semakin tegang ini, dunia internasional menanti langkah lanjutan dan solusi yang dapat mencegah korban warga sipil yang lebih besar di masa depan.