Dua pejabat PBB yang berbasis di Lebanon, yakni Jeanine Hennis-Plasschaert dan Aroldo Lazaro, telah memberikan peringatan keras mengenai ancaman ‘nyata’ terjadinya perang besar antara Hizbullah dan Israel. Peringatan ini muncul setelah adanya konflik baru-baru ini di sepanjang perbatasan selatan Lebanon yang meningkatkan ketegangan antara kedua pihak. Jeanine Hennis-Plasschaert, sebagai koordinator khusus PBB untuk Lebanon, dan Aroldo Lazaro, kepala pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, mengungkapkan mereka terhadap bahaya kesalahan perhitungan yang dapat memicu konflik yang lebih luas dan tidak terduga.
Pada hari Selasa, terjadi serangan di desa Jouaiya di Lebanon selatan yang menyebabkan kematian komandan lapangan bernama Taleb Abdallah, yang merupakan anggota Hizbullah paling senior yang tewas dalam delapan bulan terakhir. Peningkatan pertempuran di wilayah tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan dapat meluas dan memicu konflik yang lebih besar antara Hizbullah dan Israel. Ancaman ini merupakan situasi yang sangat serius dan memerlukan tindakan pencegahan yang segera untuk menghindari terjadinya perang.
Jeanine Hennis-Plasschaert dan Aroldo Lazaro menekankan pentingnya menghindari kesalahan perhitungan dan konfrontasi lintas batas yang bisa memicu eskalasi kekerasan yang lebih besar. Mereka sangat prihatin atas kondisi saat ini di Lebanon dan menegaskan bahwa pihak-pihak terkait harus berusaha keras untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut. Peringatan yang mereka sampaikan merupakan tindakan preventif yang penting agar situasi tidak semakin memburuk dan berpotensi memicu perang yang merugikan kedua belah pihak.
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel bukanlah hal baru, sejarah panjang konflik antara kedua pihak telah menimbulkan dampak yang merugikan bagi kedua pihak belah dan warga sipil yang terjebak di tengah-tengah konflik. Hizbullah, sebagai kelompok paramiliter Syiah yang berbasis di Lebanon, memiliki hubungan yang rumit dengan Israel yang sering kali memicu konfrontasi dan pertempuran di wilayah perbatasan. Sementara itu, Israel, sebagai negara yang diakui secara internasional, telah melakukan serangkaian operasi militer terhadap Hizbullah sebagai upaya untuk mengamankan perbatasan negaranya dari ancaman terorisme.
Diperlukan upaya serius dari semua pihak terkait, termasuk PBB dan negara-negara lain di kawasan, untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar antara Hizbullah dan Israel.Kesepakatan damai dan dialog antara kedua belah pihak menjadi kunci dalam meredakan ketegangan dan membangun perdamaian yang langgeng di wilayah tersebut.Peringatan yang disampaikan oleh Jeanine Hennis-Plasschaert dan Aroldo Lazaro harus dijadikan sebagai seruan untuk bertindak dengan bijak dan menghindari aksi yang dapat memicu perang yang merugikan semua pihak yang terlibat.