Di era digital ini, anak-anak memiliki akses yang luas terhadap berbagai jenis game dan konten online. Namun, tidak semua game dan konten tersebut aman bagi perkembangan dan kesehatan mental anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari pengaruh negatif yang dapat merusak kesehatan mental mereka.
Game berbasis kekerasan memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku dan pola pikir anak-anak. Anak-anak yang terpapar dengan game berbasis kekerasan cenderung menjadi lebih agresif dan kurang mampu mengontrol emosi mereka. Mereka juga dapat mengalami peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah perilaku lainnya.
Kak Seto, seorang ahli psikologi anak, telah mengajukan permintaan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk membersihkan game berbasis kekerasan dari pasar. Langkah ini sangat penting dalam melindungi kesehatan mental anak-anak kita.
Seto Mulyadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak negatif game dan konten lain yang mengandung unsur kekerasan. Menurut Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), meningkatnya kekerasan pada anak-anak dapat disebabkan oleh permainan video yang menampilkan adegan kekerasan. Kekerasan fisik sudah menjadi bentuk bullying yang lebih umum daripada ejekan atau verbal, menurut perhatian Kak Seto. Ada beberapa keadaan di mana perlakuan tersebut sangat kejam. Selain kekerasan, penting juga untuk menjauhkan anak-anak dari konten negatif lain seperti pornografi dan radikalisme.
Kak Seto, seorang pria yang kerap dikenal dengan nama tersebut, berbicara bahwa dalam pertumbuhannya, anak-anak butuh dorongan yang positif. Ini untuk memungkinkan anak-anak mengembangkan kepribadian yang positif, seperti memiliki sikap yang baik, saling bekerja sama, kompak, dan sejenisnya. Menurut Seto, sifat-sifat positif dari karakter-karakter tersebut dapat berkembang melalui informasi atau materi yang diakses. Sejumlah studi telah mengindikasikan hubungan antara partisipasi dalam permainan berkekerasan dan peningkatan tingkat agresi pada anak-anak. Di dalam lingkungan yang penuh persaingan seperti dalam game battle royale, anak-anak mungkin lebih cenderung menunjukkan perilaku agresif seperti menggunakan kata-kata kasar atau mengekspresikan kemarahan ketika mengalami kekalahan dalam permainan tersebut.
Bersihkan Konten Negatif
Pornografi dapat menyebabkan anak-anak mengalami gangguan seksual dan memiliki pandangan yang tidak sehat terhadap hubungan dan seksualitas. Sementara itu, radikalisme dapat mempengaruhi pola pikir anak-anak dan mengarah pada kebencian, intoleransi, dan tindakan kekerasan.
Melindungi anak-anak dari pengaruh buruk konten negatif adalah tanggung jawab kita bersama. Kemenkominfo perlu bekerja sama dengan penyedia platform dan konten online untuk memastikan bahwa konten-konten negatif ini tidak dapat diakses oleh anak-anak.
Upaya Perlindungan Kesehatan Mental Anak
Untuk melindungi kesehatan mental anak-anak, kita perlu mengambil beberapa langkah penting. Pertama, orang tua perlu terlibat aktif dalam memantau dan mengawasi aktivitas online anak-anak mereka. Mengajarkan anak-anak tentang bahaya konten negatif dan memberikan pemahaman yang baik tentang penggunaan yang aman dan bertanggung jawab terhadap teknologi adalah langkah yang penting.
Kedua, Kemenkominfo perlu memperketat regulasi terkait dengan game dan konten online. Mereka harus memastikan bahwa game dan konten yang tersedia aman dan sesuai untuk anak-anak. Pembuatan aturan yang jelas dan penegakan yang tegas akan membantu menjaga lingkungan digital yang aman bagi anak-anak.
Ketiga, pendidikan tentang kesehatan mental dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab harus diperkenalkan di sekolah. Dengan demikian, anak-anak akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental mereka dan bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak.
Terakhir, penting bagi kita semua untuk menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Menunjukkan perilaku yang positif dalam penggunaan teknologi dan menghindari konten negatif akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi anak-anak.
Melindungi kesehatan mental anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan membersihkan game dan konten dari unsur kekerasan, serta menghilangkan konten negatif seperti pornografi dan radikalisme, kita dapat menjauhkan anak-anak dari pengaruh buruk yang dapat merusak kesehatan mental mereka.
Upaya perlindungan kesehatan mental anak melibatkan peran aktif orang tua, regulasi yang ketat dari pihak berwenang, pendidikan di sekolah, dan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi perkembangan anak-anak kita.